Senin, 16 Desember 2013

Sejarah El Classico

Holaaa! :D
Nama author Issabel,umur author sekarang 13 tahun,para reader yang membaca adakah disini yang #viscabarca :D *ngaco*




Jadi kesempatan kali ini akan ada halaman tentang asal muasal el classico itu darimana? Siapa yang mulai duluan? Sebelumnya,makasih buat para author bloggerblogger yang tercantum namanya nanti dan wikipedia,google tentunya,thank's buat sumbernya,

Cekidoot!

1.Sumber wiki

El Clásico

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
El Clasico (bahasa Inggris: The Classic; juga dikenal sebagai El Derbi Espanyol atau El Classic) adalah nama umum yang diberikan untuk setiap pertandingan sepak bola antara FC Barcelona dan Real Madrid. Pertemuan mereka terjadi setiap tahun sebagai bagian dari kompetisi La Liga Spanyol, dengan maksimum sembilan pertandingan tahun, dengan dua tambahan di Copa del Rey, Liga Champions, dan Supercopa de Espana, dengan kemungkinan lain dalam Piala Super UEFA dan Final Liga Champions. Kedua klub ini adalah klub-klub yang paling mengikuti pertandingan sepak bola di dunia, disaksikan oleh ratusan juta orang.
Persaingan itu muncul dengan sejarah bahwa Madrid dan Barcelona adalah dua kota terbesar di Spanyol, dan dua klub adalah klub sepakbola paling berhasil dan berpengaruh di negeri ini. Real Madrid telah mengumpulkan 73 piala dan Barcelona 68, sementara Athletic Bilbao datang ketiga dengan 32 piala. Mereka kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi politik, dengan Real Madrid yang mewakili bangsa Spanyol dan Barcelona yang mewakili bangsa Catalan.

2.Awal el clasico


Pertama kali Barcelona menjadi juara liga spanyol adalah tahun 1929, hanya 1 tahun sebelum kematian Gamper.
Pada waktu itu, Barcelona sudah menjadi tim yang disegani dan sudah bisa merekrut pemain-pemain asing seperti Hector Scarone (Uruguay). Akan tetapi pemain yang mungkin “paling” terkenal pada zaman ini adalah sang kiper, Ricardo Zamora.
Zamora terkenal karena 2 alasan. Pertama, nama dia diabadikan sampai sekarang sebagai nama piala penghargaan untuk kiper terbaik di liga spanyol setiap tahunnya. Kedua, dia adalah pemain pertama yang menapaki jalan transfer yang paling berbahaya di spanyol: Pindah dari Barcelona ke Real Madrid!
Permusuhan antara Barcelona dan Real Madrid bermula pada masa Franco.
Siapa Franco ini? Dia adalah seorang Jenderal yang menjadi penguasa diktator di Spanyol pada tahun 1930-an.
Barcelona, sampai sekarang, adalah “ibukota” dari Provinsi Catalonia, yang sebagian besar penduduknya adalah dari suku bangsa Catalan dan Basque. Sejak dulu, orang-orang catalonia ini menganggap diri mereka bukan bagian dari Spanyol, dan merupakan bangsa yang berada di bawah “penjajahan” Spanyol.
Franco melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan.
FC Barcelona kemudian menjadi satu-satunya tempat dimana sekumpulan besar orang dapat berkumpul dan berbicara dalam bahasa daerah mereka. Warna biru dan merah marun Barcelona menjadi pengganti yang mudah dipahami dari warna merah dan kuning (bendera) Catalonia.
Franco kemudian bertindak lebih jauh. Josep Suñol, Presiden Barcelona waktu itu dibunuh oleh pihak militer pada tahun 1936, dan sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club pada tahun 1938.
Di lapangan sepakbola, titik nadir permusuhan ini terjadi pada tahun 1941 ketika para pemain Barcelona “diinstruksikan” (dibawah ancaman militer) untuk kalah dari Real Madrid. Barcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol. Skor akhir 11-1, dan 1 gol itu membuat Franco kesal. Kiper Barcelona kemudian dijatuhi tuduhan “pengaturan pertandingan” dan dilarang untuk bermain sepakbola lagi seumur hidupnya.
Sejak saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub “anti-franco” dan menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco, dan secara umum, terhadap Spanyol.
Ada juga klub-klub lain di Catalonia seperti Athletic Bilbao dan Espanyol. Athletic Bilbao sampai saat ini tetap pada idealismenya untuk hanya merekrut pemain-pemain asli Basque, tetapi dari segi prestasi tidak sementereng Barcelona. Demikian juga dengan Espanyol.
Sementara yang dijadikan simbol musuh, tentu saja, adalah klub kesayangan Franco yang bermarkas di ibukota Spanyol, FC Real Madrid.
Sebagai sebuah simbol perlawanan, kultur dan karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya.
Siapapun pelatihnya, dan gaya apapun yang dipakai, karakternya hanya satu: Menyerang, Menyerang dan Menyerang !!!
Sebagai penyerang, Barcelona bermaksud untuk mendobrak dominasi Real Madrid (dan bagi orang Catalonia, mendobrak dominasi Spanyol).
Untuk itulah Barcelona pantang bermain bertahan, karena itu adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah hal biasa.
Tapi keberanian memegang karakter, itulah yang menjadi simbol perlawanan.

 3.Sumber goal.com

Cukup rumit memaparkan kepindahan Alfredo Di Stefano dari Amerika Selatan ke Spanyol, yang sampai sekarang disebut-sebut sebagai transfer paling kontroversial.
Awal kisah, Di Stefano berhasil mencuri perhatian Real Madrid saat bersama tim Kolombia, Millonarios, mengalahkan Los Blancos 4-2 dalam pertandingan persahabatan di Santiago Bernabeu pada 1952.
Presiden Los Blancos ketika itu, Santiago Bernabeu Yeste, sangat terkesan dengan penampilan Di Stefano dan pada Juli 1953, Madrid mencapai kesepakatan dengan Millonarios terkait transfer Di Stefano.
Ternyata, kisah transfer Di Stefano tidak semudah yang dibayangkan. Bukan soal tarik ulur gaji atau Millonarios yang menolak melepas pemainnya - seperti yang kerap terjadi sebagai penghalang transfer pemain di sepakbola modern seperti sekarang. Ada hal yang lebih rumit dan ganjil mengenai proses transfer Di Stefano, mulai dari situasi politik di Spanyol sampai status kepemilikan sang pemain sebelum melabuhkan diri di negara tujuan.
Madrid ternyata bukan satu-satunya tim yang meminati jasa Di Stefano setelah pemain yang bersangkutan unjuk gigi di Bernabeu. Musuh bebuyutan Los Blancos, Barcelona, rupanya juga menaruh hati kepada pemain yang sepanjang karier profesionalnya membela tiga timnas: Argentina, Kolombia dan Spanyol.
Singkat cerita, Blaugrana mengumumkan perekrutan Di Stefano pada 16 Agustus 1953 setelah menjalankan misi serius yang dikepalai Presiden Enric Marti i Carreto.
ALFREDO DI STEFANO

Nama: Alfredo Stéfano di Stéfano Laulhé

Tempat, Tanggal Lahir: Buenos Aires, 4 Juli 1926

Klub:
River Plate (1945–1949)
Huracán (1946 - pinjaman)
Millonarios (1949–1953)
Real Madrid (1953–1964)
Espanyol (1964–1966)

Koleksi Gelar
Liga Argentina (River Plate): 2
Liga Ekuador (Millonarios):  3
Piala Kolombia: 1
La Liga (Real Madrid):
8
Copa del Rey: 1
Piala Champions: 5
Piala Interkontinental: 1
Topskor Argentina: 1
Topskor Kolombia: 2
El Pichichi: 5
Ballon d'Or: 2
Topskor Eropa: 2
Meski telah memberikan konfirmasi kepada publik, Barcelona tidak begitu saja memboyong Di Stefano ke Camp Nou. Terjadi sengketa antara Millonarios dan River Plate, yang juga mengaku mempunyai hak kepemilikan atas Di Stefano. FIFA sendiri mengaku tidak tahu apa-apa mengenai kisruh kepemilikan antara Millonarios dan River Plate.
Transfer Di Stefano ke Barcelona juga ternyata tidak diketahui Federasi Sepakbola Spanyol. Dan menurut Andres Ramirez, sekretaris RFEF, dibutuhkan persetujuan baik dari Millonarios (yang memiliki hak pemain sampai akhir 1954, berdasarkan kesepakatan yang dicapai di Lima Pact) dan River Plate untuk memuluskan transfer Di Stefano ini.
Di tengah gugupnya Barcelona atas transfer Di Stefano, Los Blancos mengaku telah menandatangani kesepakatan dengan Millonarios. Melihat situasi anomali yang dihadapi, klub Kolombia itu melaporkan peristiwa ini kepada FIFA. Badan sepakbola tertinggi dunia ini pun mendesak RFEF dengan segera menyelesaikan problem tersebut.
Pada 22 Mei 1953 Di Stefano tiba di Spanyol dengan maksud menyelesaikan kontraknya dengan Barcelona. Tapi di tengah diskusi dengan Federasi, presiden Madrid terus meyakinkan si pemain untuk gabung dengan mereka ketimbang Barca.
Sebuah win-win solution - atau bahkan bisa dibilang solusi paling aneh - dibuat RFEF. Mereka mengizinkan Di Stefano bermain empat tahun di Spanyol, tapi si pemain harus adil membagi servisnya, dua tahun untuk Barcelona dan dua lainnya untuk Madrid.
Situasi ini jelas menjadi perdebatan kedua kubu ketika itu, terutama Barcelona yang mengaku lebih dulu mendapatkan kesepakatan dengan Di Stefano. Kubu Blaugrana dengan tegas menolak rencana aneh RFEF. Mereka bahkan kemudian sempat bernegosiasi dengan Torino, yang menawarkan "bantuan" untuk membayar sejumlah uang yang telah dibayar Barca dalam proses transfer tersebut.
Los Merengues memanfaatkan situasi ini dan dengan dukungan rezim politik yang berkuasa saat itu, mereka akhirnya merampungkan transfer Di Stefano, menjadi sepenuhnya milik klub ibu kota.
Tidak ada yang tahu pasti mengapa Barcelona akhirnya "menyerah" dalam upayanya mendapatkan Di Stefano. Namun, media setempat mengklaim adanya indikasi Barcelona mendapat tekanan dari diktator Jenderal Franco yang merupakan pro-Madrid, mengancam akan memberlakukan larangan pemain asing untuk bermain di La Liga.
Buntutnya, Presiden Marti Carreto beserta jajaran stafnya mundur dari Barcelona menyusul tekanan berat publik Catalan. Di Stefano pun mencetak dua gol untuk Los Blancos pada debut El Clasico.
Kontroversi transfer Di Stefano diyakini ikut memanaskan permusuhan antara kedua klub sampai sekarang

4.www.kumpulansejarah.com
Sejarah Panjang Duel El Clasico Barcelona Vs Real Madrid
Latar Belakang Sejarah
Zaman dahulu Spanyol pernah dijajah oleh kaum Moor dari Afrika Utara.Daerah Kerajaan Aragon (Etnis Catalan)yang tak pernah merasakan penjajahan menjadi Kerajaan Kristen satu-satunya yang berada di Spanyol utara yang tak tersentuh oleh invansi bangsa Moor. Pada abad ke 14 Kerajaan Spanyol bersatu yang terbentuk setelah penguasa Kerajaan Aragon (Catalan) dan Castila (secara umum spanyol) yang akhirnya membentuk Kerajaan Spanyol Modern. Namun kehadiran catalonia seperti "anak haram" yang tidak diinginkan oleh Spanyol itu sendiri yang akhirnya menjadi duri dalam daging bagi kedua pihak yang bersangkutan. Pada perang saudara Spanyol tahun 1936 Fransisco Franco banyak membantai etnis catalonia yang membuat masalah pertikaian antara etnis ini semakin memanas.

Kebanggaan Kerajaan vs Kebanggan Si Anak Haram
Real Madrid yang notabenenya adalah klub yang mewakili kerajaan Spanyol dalam pentas liga Spanyol menjadi klub tersukses dalam sejarah liga negara tersebut. Namun dari belakang, Publik Catalonia juga memiliki kebanggan tersendiri yaitu FC Barcelona yang mewakili perjuangan rakyat catalonia melalui Sepak Bola. Intrik Politik, Ekonomi, Etnis, Budaya, Wilayah, serta keindahan sepak bola itu sendiri membuat el clasico menjadi salah satu seri sepak bola yang paling unik sepanjang masa yang akhirnya membuat setiap episode dari el clasico menjadi episode yang sangat dramatis dalam sejarah sepak bola dunia. 
Done!
Yang #viscabarca plis follow twitter author,ngegheheh @AllRiseSilver00 *promot dikit ceileh*
Mohon fansfans abal jangan ngerasis/bikin war-war gak jelas,setelah baca ini info :)
Thank's before


Tidak ada komentar:

Posting Komentar